Sahur Bersama KSJ dan Teatre Rumah Mata Bertajuk "Jalan Puasa Edminus" Menggugah Sensifitas Sosial Dalam Esensi Sedekah

Editor: KSJ Medan author photo
MEDAN | KSJmedan.com
Gerimis malam ke 14 Ramadhan berjatuhan dihalaman Kantor Pusat Komunitas Sedekah Jum'at (KSJ) yang beralamat di JL KL Yos Sudarso KM 7,5 Tanjung Mulai Medan (24/04) menyambut kedatangan seorang seniman teatre bernama Agus Susilo,

Diruang tengah sudah digelar tikar yang berfungsi sebagai panggung untuk peran monolog sang aktor yang bertajuk "Jalan Puasa Edminus" 

sisi lain ada kesibukan dan kepulan asap tipis diatas belanga pertanda persiapan menu sederhana untuk gelaran Sahur Bersama, 

"Rupanya para kartini KSJ dan trelawan pelajar sedang mempersiapkan goreangan ubi kayu dan bakwan untuk menemani teh dan kopi dalam menikmati  pesan moral dan spritual  yang ditawarkan Edminus guna menambah motivasi dalam bersedekah.

Rintik hujan masih terus menari,  satu persatu sahabat seperjuangan tampak hadir mengisi sunyi, seorang dokter muda datang dengan senyum khasnya dialah dr. Guruh Wahyu Nugraha disambut hangat Ustadz Farhan dengan serubut kopi, lalu pasukan KSJ cilik tampak juga berlari bersama rombongan dari KSJ Langkat .

Tak lama berselang, Ridho Ketua KSJ Pelajar  memulai deretan acara dengan didahuli doa oleh Ustadz Farhan, pembacaan ayat suci Alqur'an oleh Mahriza haq Rambe,  Puisi KSJ dibawakan dengan khidmat oleh July serta sekapur sirih  pembuka acara diutarakan oleh Ketua Umum KSJ.
Dalam sambutannya Saharuddin menguraikan "  bahwa kita bersama Teatre Rumah Mata mecoba membangun jalan spritualitas dengan bahasa yang dapat disentuh, pesan dan motivasi bersedekah juga bisa dilakukan lewat panggung teater dengan  , merangsang sensifitas sosial .
untuk itu gelaran ini akan kita lakukan bersama  Teatre Rumah Mata pimpinan Agus Susilo "ungkap saharuddin.

Waktu yang dinantikan pun tiba " Jalan Puasa Edminus" mengheningkan suasan,  tampilan memukau sang seniman membawa imajinasi hanyut dalam sebuah ruang kesadaran bahwa kita harus menghormati dan mencintai orang lain tanpa syarat, termasuk orang yang kita nilai  "miskin" secara ekonomi.

Agus Sosilo sejenak memotret tentang stagnasi sosial, "ia membangunkan emosi kita dengan potret buram, yaitu keniskinan yang tidak berhak mendapat tempat disekitar orang yang berkecukupan" ya itulah edminus yang berpuasa jauh sebelum orang orang berpuasa karena ini bulan ramadhan,.

Edminus berdiri, berlari kesana kemari diatas sajadah kain kafan, "ia soalah telah dikafani karena kemiskinan meskipun ia belum mati" 

Ustadz Farhan dan Ustad H.Samin Pane turut memberikan tausiyah dalan gelaran itu, 

dr. Guruh Wahyu Nugraha Tim Medis dan Kesehatan KSJ Pusat memberikan hasil donasi yang terkumpul dari pertunjukan itu kepada Agus Susilo sambil mengucapkan terima kasih atas penampilan monolognya yang menggugah sensifitas sosial dan membangunkan semangat bersedekah.
Gelaran malam yang penuh inspiraai itu ditutup dengan dialog tanya jawab soal agama dan haq waris bersama Ustadz Drs.H.Samin Pane, lalu kemudian Makan Sahur Bersama. (Tim/KSJ)




Share:
Komentar

Berita Terkini